Para pelajar di jalan Raya Narogong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa barat diduga akan melakukan tawuran. Ada 13 ABG yang hendak tawuran dan diantara mereka ada yang memegang penggaris besi dan senjata tajam. “Pada waktu itu, kami melihat sebanyak 10 sepeda motor yang dibawa oleh para pemuda atau anak sekolah yang berboncengan” kata Komisaris Polisi Zulkarnaen.
Kejadian itu terjadi pada pukul 00:50 WIB malam hari, namun ketika Polisi datang belasan ABG tersebut langsung melarikan diri. Dan Polisi kemudian mengejar para pelajar tersebut, pada akhirnya 5 diantara mereka berhasil ditangkap. “Selanjutnya Polisi langsung mengejar para pelajar tersebut yang berusaha melarikan diri. Dan akhirnya 5 pelajar yang akan melakukan tawuran tersebut berhasil ditangkap dan diamankan di Polres Cileungsi” ucap Polisi
Kemudian Polisi langsung menyita senjata tajam berupa, sebuah Tongkat Bisbol dan Celurit Panjang. Beberapa saat kemudian, Komisaris Polisi Zulkarnaen langsung memberikan informasi kalau anggotanya berhasil menangkap 8 pelajar lainnya di Jalan Raya Cileungsi-Cibubur. “Ketika kami sedang mengejar para pelajar yang hendak tawuran tersebut, namun di lokasi berbeda kami menemukan 1 senjata tajam berupa tongkat Bisbol dan Celurit Panjang yang tidak diketahui pemiliknya dan pastinya sudah kami amankan” kata Zulkarnaen.
Menurut anggota Zulkarnaen, informasi terkait belasan para pelajar tawuran tersebut berasal dari laporan masyarakat sekitar. Oleh karena itu anggota Zulkarnaen langsung menyelidiki kasus tersebut, dan mendatangi lokasi tempat dimana biasanya para pelajar melakukan tawuran.
Setelah berhasil ditangkap 13 pelajar SMP yang hendak tawuran, lalu beberapa anggota Zulkarnaen langsung menanyakan kepada para remaja tersebut kenapa mereka melakukan tawuran. “Kemudian Anggota saya langsung menanyakan kepada para pelajar tersebut, kenapa dan sudah berapa kali tawuran karena mereka masih duduk dibangku SMP pastinya sangat berbahaya bagi para pelajar tersebut” kata Zulkarnaen.
Para pelajar selanjutnya langsung menjawab semua pertanyaan para polisi, ada beberapa di antara mereka yang mengatakan kalau mereka hanya ikut-ikut dan ternyata mereka melakukan tawuran setiap seminggu sekali.
Namun dari 13 pelajar tersebut, bahkan salah satu keluarga mereka pun tidak mengetahui hal ini. Ketika ditanya oleh para polisi, apa alasan orang tua mereka mengizinkan anaknya keluar malam. Lalu mereka memberitahukan kepada polisi, kalau mereka izin keluar untuk bermain atau nongkrong di rumah teman atau tetangganya.
“Waktu kita tanya-tanya kenapa orang tuanya sampai mengizinkan mereka keluar malem, ya mungkin anak laki-laki wajar ya keluar malam tapi masalahnya mereka masih remaja. Namun disitu mereka menjawab kalau para pelajar tersebut meminta izin untuk pergi kerumah teman atau tetangga dekat rumahnya. Oleh karena itu, para orang tua 13 pelajar itu tidak khawatir meskipun anaknya pulang malam” kata Polisi.
Tidak hanya itu, ada beberapa di antara 13 pelajar tersebut mengatakan kalau dirinya hanya ikut-ikutan sehingga ia tidak ingin ditahan di kantor polisi dan tidak ingin orang tuanya sampai mengetahui hal ini. Namun Zulkarnaen sebagai Komisaris Polisi pastinya tetap menjalankan tugasnya, Zulkarnaen juga memperingatkan kepada semua pelajar kalau tawuran tersebut tidak ada untungnya hanya akan merugikan mereka saja. Salah satunya kalau mereka terkena senjata tajam ketika melakukan tawuran, sehingga menyebabkan kematian.
“Saya juga memberikan peringatan dan penjelasan kepada para pelajar tersebut, agar tidak melakukan tawuran lagi kedepannya. Saya mengatakan kalau tawuran tidak memberikan keuntungan kepada mereka justru malah hanya mendapatkan kerugian. Contohnya kalau salah satu diantara mereka ada yang terkena senjata kemudian sampai meninggal, pastinya mereka semua akan di penjara” jelas Zulkarnaen Komisaris Polisi.