Dengan resmikan Sodetan Ciliwung, Presiden Joko Widodo sangat berharap dapat mengurangi banjir yang ada di DKI Jakarta. Salah satunya di enam Kelurahan yang ada di sekitar lokasi.
“Dengan adanya Sodetan Ciliwung ini tentunya dapat menyelesaikan masalah banjir di enam kelurahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta” kata Presiden Indonesia Joko Widodo.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menjelaskan kalau penanganan banjir di DKI Jakarta harus dijalankan dari hulu sampai hilir. Maka dari itu, Presiden Indonesia juga sudah menyelesaikan pembangunan Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi di Jawa Barat.
“Tahun lalu sudah selesai kita bangun di Bogor Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi pada tahun 2022. Selanjutnya di hari ini sudah selesai pengerjaan Sodetan Ciliwung” kata Jokowi.
Walaupun begitu, Presiden Joko Widodo juga mengatakan terkait penanganan Banjir Jakarta tersebut belum cukup hanya dengan Sodetan Ciliwung saja. Menurut Jokowi sendiri ada 12 sungai yang harus ditangani supaya permasalahan banjir di Jakarta bisa secepatnya diselesaikan.
“Banyaklah, belum lagi banjir rob yang harus kita urus di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. sekali lagi saya sampaikan kalau untuk penanganan masalah banjir di DKI Jakarta harus dari hulu sampai hilir agar cepat terselesaikan” kata Jokowi.
Terkait tentang Sodetan Ciliwung ini yang baru saja diresmikan ternyata sudah dikerjakan selama 11 tahun lalu. Dengan selesainya normalisasi Ciliwung, Sodetan Ciliwung, Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi Jokowi mengatakan hanya baru bisa menyelesaikan banjir di jakarta 62% saja.
“Maka dari itu, masih ada PR 38% lagi yang harus kita kerjakan bersama Kemen PUPR dan Pemprov Daerah Khusus Ibukota Jakarta” kata Jokowi.
“Saya tegaskan sekali lagi, harus kita kerjakan bersama kementerian PUPR dengan pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ini merupakan persoalan yang cukup kompleks dan pastinya tidak mudah” sambung Presiden Joko Widodo.
Seperti yang kita ketahui, kementerian PUPR menjalankan pekerjaannya Garis Terobosan (breakthrough line) atau pengeboran terakhir buat menyambungkan pipa terowongan proyek Sodetan Sungai Ciliwung di Jakarta.
Pembuatan Sodetan Ciliwung yang merupakan terowongan panjang mencapai 1.268 meter dengan dua jalur pipi yang terdiri dari 3,5 meter. Yang dipakai untuk mengalirkan debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kali Cipinang dan Kanal Banjir Timur.
Pekerjaan Sodetan Sungai Ciliwung adalah bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (Flood Control) Ibu Kota jakarta dari hulu sampai hilir.
Menurut Jokowi dari Hulu sudah diselesaikan pengerjaan 2 bendungan kering di Kabupaten Bogor yaitu Bendungan Ciawi yang mempunyai kapasitas mencapai 6,05 juta meter kubik dan bendungan Sukamahi yang memiliki kapasitas tamping hingga 1,7 juta meter kubik.
Sedangkan Sodetan Ciliwung, jika dibuka dalam kondisi Siaga 4 bisa menurunkan debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 33 meter kubik per detik, lalu pada Siaga 1 pastinya bisa menurunkan debit banjir hingga 63 meter kubik per detik.
Sebelumnya pembangunan Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada tahun 2013, lalu pada tahun 2015 pembangunan ini sudah selesai sepanjang 650 meter. Selanjutnya, pada tahun 2015 sampai 2017 dilengkapi dengan pembangunan permanen perkuatan dan Outlet tebing kali Cipinang.
Kemudian pembangunan Inlet Sodetan Sungai Ciliwung yang ada di kelurahan Bidara Cina mengarah Arriving Shaft di Jalan Otista III sampai ke Outlet Sodetan ke Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Jakarta Timur. Setelah itu, Kementerian PUPR langsung melanjutkan proyek Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi: normalisasi Sungai Cipinang, pembangunan ganda sodetan, normalisasi Sungai Ciliwung, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan.