Polisi memberitahukan motif dan kronologi tentang pembunuhan sadis Fauzy Aribammar Sopir Taksi Online di Semarang. Ada 25 adegan yang dilihatkan Bagastian Wahyu Kisara (27) Pelaku pembunuhan Driver tersebut.
Kejadian tersebut bertempat di Jalan Mugas Dalam Raya, Semarang. Banyak warga yang berdatangan untuk melihat prarekonstruksi dan ingin melihat wajah pelaku sadis pembunuhan sopir taksi online.
Di lokasi tersebut Bagastian Wahyu Kisara mencontohkan adegan pembunuhannya kepada korban (Fauzy Aribammar) di dalam mobil. Terlihat kalau korban sempat meninju dan melawan Bagastian, tetapi pelaku masih tetap menyerang korban dengan menusuk korban secara sadis dengan senjata tajam yang ia pegang sehingga pada akhirnya Fauzy Aribammar meninggal dunia di dalam mobil tersebut.
Ajun Komisaris Besar Polisi Donny Lumbantoruan Kasat Reskrim Polrestabes, mengatakan Prarekonstruksi dilakukan untuk membuktikan pada pihak kejaksaan. Sebanyak 25 adegan di lakukan dan sesuai dengan informasi yang didapat sebelumnya.
“Kita bisa simpulkan dari sejumlah 25 adegan tersebut mulai kedatangan korban, kemudian pada saat itu pelaku pergi lalu saksi datang. Setelah disesuaikan dari keterangan tersangka, saksi dan bukti CCTV” kata Donny
Tidak hanya itu, Donny juga memberitahukan kalau korban sempat melawan sebelum pada akhirnya keluar dari mobil dan terlentang di lokasi kejadian. Tidak hanya itu, dari hasil badan bayat (autopsi) korban meninggal karena tusukan di bagian dada kiri sehingga mengenai jantung maka dari itu korban tersebut langsung meninggal dunia.
Bagastian mengatakan alasannya merampok driver tersebut karena, ia baru dua bulan menjadi tulang punggung keluarga karena Ayahnya masuk penjara setelah membobol ATM di Yogyakarta. Menurut Bagastian sang ibu meminta dirinya untuk membiayai adiknya kualiah, namun Bagastian tidak mampu memenuhi permintaan sang ibu. Maka dari itu, ia berniat merampok mobil driver tersebut, sehingga berujung membunuh sopir taksi online itu.
“Saya sebenarnya butuh uang untuk kuliah Adik dan Ibu saya. Saya merupakan tulang punggung keluarga, karena Ayah saya dipenjara setelah membobol ATM. Awalnya saja juga belum pernah mencuri ini hanya coba-coba saja, niatnya mobil curian tersebut akan saya jual di marketplace Facebook. Tapi saya tidak berniat untuk membunuh korban, dan itu di luar perkiraan saya kalau korban meninggal” kata Bagastian Wahyu
Menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, pelaku mengaku sangat menyesal ketika ditanya oleh wartawan dan awak media lainnya. Tetapi pelaku sempat tertawa kecil.
“Pelaku mengaku ke publik, kalau dirinya sangat menyesal atas perbuatan yang ia lakukan. Tapi justru pelaku malah tertawa kecil ketika sesi jumpa pers itu” Pol Irwan Anwar.
Maka dari itu, menurut Pol Irwan Anwar sendiri pelaku sepertinya sudah pernah melakukan aksi tersebut. Karena seperti yang diketahui kalau Ayah kandung pernah membobol ATM yang menyebabkan Ayahnya di penjara.
“Iya perkiraan saya, mungkin pelaku tersebut sebelumnya pernah melakukan aksi tersebut. Seperti yang diketahui kalau ayahnya juga seorang perampok, yang berani membobol ATM di Yogyakarta. Jika ia memang tidak pernah melakukannya ia tidak akan berani untuk merampok driver taksi online tersebut, apalagi dengan alasan ia seorang tulang punggung keluarga yang harus membiayai kuliah adik dan memberi nafkah ibunya. Umurnya masih sangat muda banyak kerjaan lain yang bisa ia lakukan untuk mendapatkan uang tidak harus merampok” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
“Dengan mengaku menyesal namun kemudian ia tertawa, tentu hal itu memperlihatkan kalau pelaku tersebut tidak mempunyai hati nurani sehingga tega membunuh driver yang sama seperti dirinya seorang tulang punggung keluarga yang sedang mencari nafkah” sambungnya.