Komisaris Polisi Chuck Putranto yang merupakan mantan anak buah Ferdy Sambo akhirnya bebas dari tahanan. Tidak hanya itu, Chuck Putranto juga ternyata masih tetap menjadi anggota polri karena sebelumnya ia tidak dipecat. Bharada Richard Eliezer juga terpidana 1 tahun penjara terkait kasus pembunuhan berencana Nopriansyah Yosua Hutabarat atau dikenal dengan Brigadir Yosua (Brigadir J) yang didalangi Ferdy Sambo.

“Sepertinya sedang menjalankan liburan, mungkin ingin langsung istirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarganya” Ucap Jonny Mazmur yang merupakan pengacaranya. Tidak hanya itu, Jonny juga menjelaskan kalau Chuck Putranto sudah bebas tanpa syarat apapun.

Bukan hanya putusan Pidana, Chuck Putranto juga langsung mendapatkan sanksi atik yaitu PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) sebagai anggota Polri. Sehingga Chuck Putranto langsung meminta usul banding, oleh karena itu majelis KKEP (Komisi Kode Etik Polri menetapkan Chuck Putranto tidak dipecat. Maka dari itu, Chuck Putranto sampai sekarang masih menjadi anggota Polri.

Awalnya, memang Bharada Richard Eliezer tidak dipecat polri walaupun ia menjadi terpidana 1 tahun 6 bulan penjara usai kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua. Ternyata Bharada Richard Eliezer dan Chuck Putranto hanya mendapatkan sanksi demosi 1 tahun. Demosi sendiri merupakan mutasi yang mempunyai sifat hukuman berupa penurunan eselon dan pelepasan jabatan. Ada 6 terpidana yang terkait pembunuhan berencana Brigadir Yosua dan salah satunya yaitu Ferdy Sambo.

Profil Komisaris Polisi Chuck Putranto Mantan Anak Buah Ferdy Sambo

Komisaris polisi Chuck Putranto adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 2006. Ia pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim (Kepala Satuan Reserse Kriminal di Daerah Belitung Timur. Kemudian ia menjabat sebagai Kepala Sub Unit II Sub Direktorat III Tindak PIdana Umum, oleh karena itu komisaris polisi Chuck Putranto langsung mengenal Irjen Ferdy Sambo.

Disitu ia dipercaya sebagai Satgas (satuan tugas) TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang). Waktu itu dia juga langsung bergabung dengan Ferdy Sambo yang waktu itu menjabat sebagai Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri. Dan ternyata Ferdy Sambo juga ikut serta menjadi Pelaksana Harian Satuan Tugas TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang).

Satuan Tugas TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) ini juga sering mendapatkan Penghargaan Hassan Wirayudha yang dibagikan oleh Retno Marsudi yang merupakan Menteri Luar Negeri. Lalu pada saat Ferdy Sambo diangkat menjadi kepala divisi pada tahun 2020, Chuck Putranto juga ternyata langsung dipindahkan ke Biro Tanggung Jawab Profesi (Rowabprof).

Namun pada akhirnya, karir dan usahanya yang di bangun selama 22 tahun harus rusak karena ikut serta dalam rencana busuk yang dibuat oleh atasannya yaitu Ferdy Sambo terkait pembunuhan berencana Brigadir Yosua.

Chuck Putranto juga salah satu tersangka dalam kasus penembakan Brigadir Yosua atau Brigadir Nofriansyah Yosua, oleh karena itu ia sebelumnya ia sempat diberhentikan secara tidak hormat oleh polres walaupun Chuck Putranto terkenal selalu mendapatkan penghargaan dalam kepolisian.

Chuck Putranto juga terbukti kalau dirinya sudah menghilangkan barang bukti dengan cara merusak 3 CCTV (Closed Circuit Television). Maka dari itu, Chuck Putranto mendapatkan hukuman yang cukup berat, hukuman tersebut bagian dari komitmen Listyo Sigit Prabowo yang merupakan Kapolri Jenderal.

Atas kasus yang diterima oleh Chuck, sekarang ia banyak dibenci oleh kepolisian bahkan oleh masyarakat Indonesia. Karena kejahatan yang diperbuat Chuck Putranto sangat fatal, sehingga menyebabkan rekan kerjanya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.

Tidak hanya itu, banyak masyarakat Indonesia yang mengatakan kalau pelaku-pelaku yang terlibat kasus pembunuhan Brigadir Yosua harus mendapatkan hukuman yang setimpal.