Imam yang merupakan bocah viral berusia 13 tahun penderita Gizi Buruk meninggal dunia setelah dirawat selama 20 hari di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Cilegon, kondisi bocah tersebut semakin memburuk sebelum 4 hari meninggal. “Atas perintah dari Walikota untuk terus memantau kondisi imam, jadi pada hari senin kemarin, saya ketemu dengan dokter yang merawat imam. Menurut Dokter tersebut kondisi imam terus memburuk. Pendarahan kemudian kondisi jantungnya juga sangat memprihatinkan dan anemianya 2,5 normalnya 13” kata Nurul Hidayati Mahfud Lurah Pabean.
Sebelumnya tim Dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, sudah menyarankan supaya imam dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Tetapi pihak dari keluarganya menolak. “Sebelumnya memang sudah disarankan oleh tim dokter untuk dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) namun bapaknya menolak” kata Nurul Hidayati Mahfud.
Nurul menjelaskan, pihak kecamatan dan kelurahan sempat mengadakan musyawarah bersama keluarga besar imam. Tetapi pihak dari orangtuanya masih tetap menolak untuk dirawat maupun dirujuk kerumah sakit di jakarta. “Selanjutnya RT/RW juga sudah musyawarah dengan bapaknya namun tetap menolak, akhirnya kita musyawarah dengan keluarga besar ibunya namun keputusan mereka masih tetap menolak” kata Lurah Hidayati.
Alasan keluarganya tentang penolakan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan memaksa untuk rawat jalan, karena menurut keluarga bocah tersebut imam terlalu lama dirawat. “Kami pastinya sudah menyampaikan hasil tersebut ke rumah sakit, bahwa pihak keluarga imam menolaknya.
Jadi kami serahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon saja karena tidak bisa berbuat apa-apa. Nah kemudian kemarin bapaknya minta dipulangkan karena menurut dirinya imam sudah terlalu lama dirawat. Kami berusaha membujuknya namun Bapak imam bersikeras agar anaknya dipulangkan atau rawat jalan” jelas Lurah Pabean.
Karena melihat kondisi bocah tersebut sangat kritis, pihak rumah sakit dan kelurahan masih tetap merawat imam. Tetapi pada siang kemarin kondisi Imam semakin parah sehingga malam harinya ia meninggal dunia. “Karena kami melihat kondisi imam yang semakin memburuk, akhirnya pihak rumah sakit dan kami langsung menyiapkan ambulans.
Pada siang kemarin imam mengalami kritis sehingga kami membujuk bapaknya supaya tidak di pulang paksa setelah. Namun ketika malam harinya Imam tidak bisa diselamatkan lagi dan sudah menghembuskan nafas terakhirnya”. kata Nurul Hidayati Mahfud.
Oleh karena itu Lurah Labean langsung memberikan kabar kepada masyarakat sekitar kalau Imam sudah meninggal dunia sekitar pukul 19.50 WIB ketika menjalankan perawatan medis di ruang ICU anak. “Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, adik kita yang bernama Imam penderita Gizi Buruk baru saja meninggal dunia sekitar pukul 19.50 WIB” kata Nurul.
Tidak hanya itu, Nurul juga memberitahukan kalau Jenazah rencananya akan dimakamkan di rumah lingkungan Tengah, kelurahan Pabean. Ia juga menjelaskan kalau jasad Almarhum Imam sedang di proses untuk dibawa kerumah duka oleh pihak keluarganya.
Maka dari itu itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan balita dan bayi nya supaya bisa mencegah anak dari penyakit Stunting dan Gizi Buruk.
Helldy juga mengatakan kalau masyarakat harus tetap rutin membawa anaknya ke Posyandu untuk dipantau Vitamin Anak, Pemberian Imunisasi dan Kesehatannya. Sehingga menurut Walikota Cilegon tersebut, kalau ada anak yang menderita penyakit akan segera ditangani sejak dini sehingga tidak menunggu penyakitnya semakin merajalela di tubuh anak tersebut.
“Sebagai Walikota Cilegon, saya mengingatkan kepada semua masyarakat Cilegon untuk menjaga kesehatan anak dari balita. Masyarakat harus rutin untuk ke Posyandu untuk melihat perkembangan anak dan pastinya Vitamin Anak, Pemberian Imunisasi dan Kesehatannya akan terus dipantau sehingga mengurangi resiko anak mengidap penyakit yang berbahaya” ungkap Helldy Agustian.