Kedua menteri Partai Nasional Demokrat Tidak ingin berbicara mengenai pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta. Syahrul Yasin Limpo yang merupakan Menteri Pertanian memberitahukan kalau dirinya masih belum bertemu dengan Surya Paloh karena baru saja kembali dari kunjungan ke daerah. Oleh karena itu ia tidak ingin enggan merespon terkait pertemuan Jokowi dan Surya Paloh.
“Aku masih belum bertemu dengan Ketua Umum Surya Paloh, karena aku baru saja kembali dari kunjungan ke daerah” kata Syahrul. Tidak hanya itu, Syahrul juga tidak ingin memberikan tanggapan apa-apa mengenai berkurangnya jatah Partai Partai Nasional Demokrat di pemerintahan, setelah Presiden Jokowi menjalankan reshuffle (perombakan). Kedudukan Menteri Informatika dan Komunikasi yang awalnya diisi oleh Johnny G.Plate Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat sekarang dijabat oleh Budi Arie Setiadi Ketua Umum Relawan Pro Jokowi.
“Kalo bahas soal itu aku masih nggak bisa jawab, takut salah jawab” kata Syahrul Yasin Limpo. Tidak hanya itu, Siti Nurbaya yang merupakan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup juga tidak mau menanggapi mengenai pertemuan Surya Paloh dan Jokowi. Siti Nurbaya memberitakan kalau tidak ada pembahasan tentang politik ketika rapat bersama Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo. “Jangan ah, masa nanya yang begituan” kata Siti Nurbaya “ Waktu itu tidak ada pembahasan soal politik karena rapat tersebut hanya membahas fenomena El Nino” sambung Siti Nurbaya.
Awalnya, Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasional Demokrat dikabarkan sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dengan beredarnya informasi tersebut Hermawi Taslim yang merupakan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat membenarkan hal itu. “Iya, sudah ada pertemuan” kata Hermawi.
Hermawi memberikan informasi tentang pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh lebih dari satu jam. Hermawi juga menjelaskan kalau pembahasan politik di antara ketua umumnya dan kepala itu hanya sebatas silaturahmi.
Dan seperti yang diketahui, pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasional Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo setelah Presiden Jokowi mengganti tidak memberikan jatah menteri informatika dan komunikasi terhadap NasDem untuk melantik Johnny Plate yang sudah bersangkutan dengan masalah penyuapan proyek BTS senilai Rp 8 Triliun.
Namun justru jabatan tersebut diberikan oleh Presiden kepada Pendukung dan Relawannya yaitu Budi Ariel. Walaupun begitu, Ahmad Ali yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat akan memastikan keputusan tersebut tidak akan membuat renggang antara Jokowi dan NasDem. Ahmad Ali mengatakan kalau Partai Nasional Demokrat akan tetap menjadi sahabat dan berada di aturan pemerintahan.
“Pastinya partai kami akan tetap di pemerintahan sebagai perjanjian yang pernah Partai Nasional Demokrat katakan menemani Pemerintahan sejak tahun 2014. Jadi apapun itu, walaupun hari ini tidak disukai tentu partai Nasional Demokrat akan tetap menjadi sahabat Presiden Jokowi. Selamanya Jokowi menjadi sahabat bagai Partai Nasional Demokrat” jelas Ahmad Ali.
Tidak hanya itu, menurut Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasional Demokrat reshuffle kabinet menjadi hak Presiden Joko Widodo mengingat beliau seorang Presiden Republik Indonesia. Maka dari itu Partai Nasional Demokrat akan tetap menghormati semua keputusannya. “Iya Presiden pastinya mempunyai hak Istimewa, mau malam pagi siang mau sore, mau jalan terus, mau mundur, mau reshuffle mau pilih siapa saja itu memang sudah menjadi aturan Undang-Undang, dan pastinya bukan mengada-ngada” kata Surya Paloh.