Dimas Rismawan yang merupakan Anggota TNI, berusia 22 tahun tega membunuh Ayah kandungnya sendiri Widodo Cahya Putra berusia 43 tahun yang mempunyai profesi sebagai tukang sate di jalan Pejuang Jaya, Kota Bekasi. Korban tersebut dibunuh setelah pelaku meminta uang namun tidak dikasih, sehingga pelaku kesal dan menusuk Ayah kandungnya sendiri menggunakan Selulit sebanyak 5 kali.
“Informasi yang disampaikan pelaku adalah: pelaku saat itu meminta kepada sang Ayah (korban) namun tidak dikasih dan akhirnya pelaku kesal sehingga melakukan pembunuhan kepada korban tersebut” Ucap Nuraqsha Ferdianto yang merupakan kapolsek Medan Satria Komisaris.
Tidak hanya itu, Nuraqsa juga menjelaskan kalau uang yang diminta Dimas (pelaku) sebesar RP 8 Juta uang tersebut untuk keperluan sehari-hari Dimas. Korban mengalami luka tusuk di bagian Belakang Kepala, Dada, Leher Belakang, Lengan dan Punggung, sehingga korban kehabisan darah dan meninggal dunia.
Tentu saja barang bukti sudah diamankan oleh polisi seperti Satu buah celurit dan Satu buah sarung berwarna hitam, putih, dan coklat yang bercucuran darah dan satu buah celana pendek berwarna abu dan hitam.
Menurut Irsyad Hamdie Bey Anwar yang merupakan komandan polisi militer kodam jaya kolonel Cpm, mengatakan kalau pelaku adalah salah satu anggota TNI AD (Angkatan Darat) dan sering bermasalah. Oleh karena itu, pelaku sekarang ini sudah diproses untuk pemecatan.
Sebelumnya, Dimas bersama saudara kandungnya dan ibunya melaksanakan shalat Idul Adha 2023 pada pukul 06.00 WIB namun korban tidak ikut serta melaksanakan Shalat di masjid terdekat. Pada jam 07.30 WIB usai menjalankan shalat, pelaku langsung masuk ke kamar korban dan kasus pembunuhan itu terjadi.
Menurut salah satu Polres Bekasi kasus ini sangat tidak pantas untuk seorang TNI, karena TNI mempunyai tugas besar untuk melindungi masyarakat. Nuraqsa juga mengatakan kasus ini justru malah mencontohkan yang tidak baik untuk TRI junior, maka dari itu hal ini perlu ditindak lanjutkan dengan serius agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Banyak warga yang beranggapan kalau Dimas, mungkin sedang mengalami gangguan mental. Karena pada dasarnya TNI sudah mempunyai komitmen untuk mengabdi kepada negara, dan pastinya tidak akan melakukan hal sejahat itu apalagi terhadap Ayah kandungnya sendiri. Warga juga mengatakan mungkin ia mempunyai masalah yang tidak pernah diceritakan sehingga membuat dirinya seperti ini, maka dari itu warga berharap Dimas segera menyadari kesalahannya.
Tidak hanya itu, ibu pelaku (Dimas) juga sangat kecewa dan sedih melihat kejadian seperti ini. Disatu sisi Ibu Dimas berduka atas meninggal suaminya, namun disisi lain ia juga kecewa terhadap dirinya sendiri karena gagal menjadi seorang ibu karena anaknya (Dimas) yang sudah membunuh ayah kandungnya sendiri. Istri Almarhum Widodo Cahya Putra berharap anaknya bisa menerima hukumannya atas perbuatan kejamnya.
Menurut sang Ibu, Dimas merupakan anak yang sangat baik dan bertanggung jawab. Namun menurut anggota TNI, Dimas jarang melakukan tugasnya sebagai TNI ia justru sering absen dengan alasan yang tidak masuk akal. Maka dari itu, Dimas dipecat karena tidak menjalankan tugasnya dengan baik. “Dimas akhir-akhir ini memang jarang masuk dan selalu absen, pernah juga menjalankan tugas tidak benar sehingga ia mendapatkan teguran dari atasan. Oleh karena itu, ia dipecat dengan tidak wajar” Ucap salah satu anggota TNI.
Tanggapan TNI lain atas kasus ini, “Mungkin dia terkena gangguan mental sehingga menjadi seperti ini. Karena sebelumnya memang seperti yang Ibu Dimas katakan, ia merupakan anak yang baik dan bertanggung jawab” ucap salah satu TNI lain.