Muhadjir Effendy yang merupakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memberikan tanggapan tentang kontroversi Ponpes (Pondok Pesantren) Al-Zaytun yang banyak diberitakan sudah beralih arah dari ajaran Agama, maka dari itu Muhadjir mengingatkan untuk penindakannya harus dikerjakan dengan lebih hati-hati lagi. “Hal ini menjadi masalah yang sangat komplek dan sensitif, karena melibatkan banyak orang maka dari itu perlu berhati-hati lagi dalam penanganannya” ucap Muhadjir Effendy.
Tidak hanya itu, Muhadjir Effendy juga memberitahukan kalau pendapat dari Pihak Pondok Pesantren Al-Zaytun dan respon dari pihak luar juga wajib diamati lagi. Muhadjir Effendy menginfokan kalau presiden Joko Widodo tentunya akan meminta data-data lebih efektif lagi dari Pondok Pesantren Al-Zaytun. “ Tentu saja saya pribadi akan terus menerima suara-suara dari pihak Ponpes Al-Zaytun, dan akan dimintai informasi lagi. Serta usulan-usulan dari pihak luar juga wajib diamati dengan serius” ucap Muhadjir.
Namun Muhadjir Effendy sendiri tidak memberikan tanggapan apa-apa mengenai kelanjutan penindakan konflik ajaran Agama di Pondok Pesantren Al-Zaytun, karena ia menjelaskan kalau hal tersebut bukanlah kekuasaannya. “Pondok Pesantren Al-Zaytun kan sudah, hal itu tentunya bukan diluar kendali saya. Maka dari itu, disini saya belum bisa memberikan tanggapan apa-apa kita tunggu saja gimana prosedur kelanjutannya” sambungnya.
Awalnya, Ikhsan Abdullah yang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Majelis Ulama Indonesia memberitahukan kepada pihaknya mengenai Rekomendasikan pembatalan izin Ponpes Al-Zaytun yang diketahui berbalik arah dari ajaran Agama. Maka dari itu, ia mengatakan kalau rekomendasi tersebut sedang diselidiki. “Iya hal tersebut akan kami selidiki, maka dari itu semuanya harus diteliti lagi” ucap Iksan.
Sebagai Staf Khusus Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ikhsan memberitahukan kalau Panji Gumilang yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun juga dapat diproses hukum. Selanjutnya akan diselidiki mengenai pilihan Pembinaan Kepada Santri, Pergantian Pengurus dan Pegawai yang bertugas di Pondok Pesantren Al-Zaytun Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Agama.
“Pastinya jika pendapat cukup dengan Panji Gumilang yang perlu ditindak lanjutkan ke hukum, ya cukup. Berikutnya, Pendidikan dan Yayasan dikerjakan mungkin dengan pergantian pengurus dia ulang lagi sebab sudah melibatkan banyak orang disana yang sudah bekerja di yayasan tersebut. Namun Pondok Pesantren tetap akan dibuka dan berlanjut, sementara pendidikan akan dibimbing oleh Majelis Ulama Indonesia bersama Kementerian Agama” ucap Iksan.
KH Asrorun Niam yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia juga menanggapi tentang Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, yang sedang ramai dibahas saat ini karena sudah berbalik arah dengan Agama. Ia mengatakan kalau cara mereka shalat sangat sensitif, sebab mencampur antara perempuan dan laki-laki sehingga sangat meresahkan. Maka dari itu Niam sangat berharap kepada polisi, agar bisa mengungkap dalang dibalik semuanya.
Ustadz Abdul Somad Juga Murka Karena Aliran Sesat Yang Ditanamkan Di Pondok Pesantren Al Zaytun
UAS atau Ustadz Abdul Somad juga sangat murka dengan aliran sesat yang ditanamkan di pondok pesantren Al Zaytun tersebut. Sehingga UAS mengatakan kalau pemimpin pondok pesantren tersebut perlu mendapatkan tindakan hukum serta wajib diamankan.
Tidak hanya itu, UAS juga menjelaskan kepada masyarakat Indonesia, untuk mencari pondok pesantren yang betul-betul tepat jangan asal-asalan. Ia juga merasa heran dengan orang tua yang memasukan anaknya ke pondok pesantren Al Zaytun tersebut. Maka dari itu, UAS menegaskan untuk para orang tua, agar tidak mencari pondok pesantren hanya dengan melihat bangunannya yang mewah namun ternyata aliran sesat.