Pramono Anung yang merupakan Sekretaris Kabinet mengatakan kalau niat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat baik, dalam usulan perdamaian untuk Ukraina dan Rusia. “Tentunya saya sangat yakin kalau Prabowo menyampaikan hal itu dengan niat baik” ucap Pramono Anung. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga sudah mengambil langkah buat mendorong, perdamaian mengenai Rusia dan Ukraina. Dengan menemui pimpinan dua negara tersebut beberapa waktu lalu. Dan ketika diinformasikan lebih lanjut mengenai reaksi Jokowi kepada Prabowo, namun Pramono Anung tidak menjawab dengan luas.
Pramono Anung enggan memberikan penjelasan apakah Jokowi akan mengapresiasi atau menegur Prabowo, mengenai usulan perdamaian. Karena menurutnya hal seperti ini, tentu akan dibahas oleh Presiden Joko Widodo langsung, ketika Jokowi memanggil Prabowo. “Hal ini tentunya bukan buat tontonan publik, Presiden juga sudah menyampaikan kalau beliau akan memanggil dan mendiskusikan dengan pak Prabowo mengenai hal tersebut” sambungnya.
Namun sejauh ini belum ada informasi mengenai jadwal pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk membahas usulan perdamaian. Tidak hanya itu, Jokowi juga akan melakukan kunjungan ke Malaysia dan Singapura untuk dua hari kedepan sehingga belum ada waktu buat bertemu dengan Prabowo.
Awalnya, pada saat Prabowo mengusulkan proposal perdamaian untuk Rusia dan Ukraina, ia menjelaskan kalau dalam hal itu memerlukan penarikan pasukan 15 kilometer dari posisi depan zona demiliterisasi baru, gencatan senjata, serta pengarahan pasukan perserikatan bangsa-bangsa ke daerah demiliterisasi. Proposal Prabowo memberikan dampak komentar keras dari Ukraina, setelah itu Vasyl Hamianin yang merupakan Duta Besar Ukraina pun mengunjungi kementerian pertahanan Indonesia untuk menemui Prabowo Subianto.
“Pertemuan tersebut sangat Konstruktif dan panjang, pastinya saya puas dengan jawaban pak Prabowo. Tidak hanya itu saya juga sudah menjelaskan posisi Ukraina” Ucap Vasyl Hamianin yang merupakan Duta Besar Ukraina. Tetapi Presiden Jokowi ketika menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jakarta, yang menjawab pertanyaan wartawan seperti ‘Itu memang dari pak Prabowonya sendiri namun saya sendiri belum bertemu dengan Pak Prabowo”.
Maka dari itu Presiden Joko Widodo akan memanggil Kementerian Pertahanan yaitu Prabowo Subianto untuk menjelaskan hal tersebut. Namun banyak orang yang mengatakan kalau usulan tersebut tidak benar, karena presiden republik Indonesia belum mengetahuinya langsung dari Prabowo. Namun ada juga yang beranggapan kalau usulan itu merupakan niat baik Prabowo, agar negara Rusia dan Ukraina berdamai.
Menurut Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, usulan Perdamaian Kementerian Pertahanan Prabowo Subianto, merupakan pandangan yang kurang baik sebab Prabowo sendiri kurang mengetahui situasi di lapangan.
“Usulan tersebut tentunya tidak sesuai dengan etika dan kebiasaan buat menyelesaikan masalah-masalah pertempuran di lapangan tentunya hal tersebut tidak sesuai. Selanjutnya apakah usulan Menteri Pertahanan menjadi keputusan politik luar negeri atau keputusan negara dengan catatan kementerian luar negeri bertanggung jawab. Ucap TB Hasanudin. Tidak hanya itu menurut Retno pastinya masih ada banyak rencana perdamain, baik dari negara Ukraina maupun dari negara lain. Walaupun yang menjadi tantangan merupakan usulan mana yang akan dibenarkan oleh kedua belah pihak.
Retno juga mengatakan ada 4 poin yang menjadi posisi dasar dari pemerintah Indonesia mengenai Konflik Perang ukraina diantaranya: 1. Penghormatan Terhadap Kedaulatan, 2. Hentikan Perang 3. Jaminan Supaya Rantai Pasok Makanan Tidak Terganggu, 4. Perpanjangannya Jangan Sampai Dua Bulan. Itulah ke 4 poin yang menjadi dasar pemerintahan Indonesia.