Indonesia dan malaysia sudah resmi menjalin kerjasama pengakuan Sertifikat halal, hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kerjasama (Memorandum of Cooperation) antara Pemerintah Malaysia dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai pengakuan Sertifikat halal untuk produk domestik. Penandatangan dilakukan dalam acara pertemuan Antara Presiden Joko Widodo dan Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia di Seri Perdana, Putrajaya Malaysia. Keduanya juga sempat membahas sejumlah kerjasama antara antara Negara Malaysia dan Indonesia di berbagai bidang.

Ada juga komitmen yang ditandatangani oleh Muhammad Aqil Irham yang merupakan Kepala BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) Kementerian Agama, dan Datuk Hajah Hakimah Binti Mohd Yusoff sebagai Direktur Jenderal JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) serta disaksikan oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Presiden Joko Widodo.

“Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini yang bertepatan dengan kunjungan Kerja Pak Presiden Jokowi ke Malaysia, Pemerintah Malaysia dan Indonesia dengan resmi menandatangani kerjasama dengan pengakuan Sertifikat Halal” ucap Aqil Irham yang merupakan Kepala BPJPH.

“Tidak hanya itu, hal ini merupakan salah satu langkah berkembangnya dengan memajukan rangka kerja sama bilateral, kedua negara tersebut sudah memudahkan peningkatan perdagangan produk halal. Maka tidak heran, jika implikasi nilai ekonomi produk halal kita bagi perekonomian bangsa lebih meningkat” Sambungnya.

Aqil Irham mengatakan kalau Indonesia dan Malaysia sudah menggunakan BPJPH dan JAKIM dan sepakat untuk mempromosikan dan mendorong kerja sama teknis di prosedur penilaian spesifikasi standar, kesesuaian, akreditasi halal serta peraturan teknis buat memunculkan Sertifikat Halal. Kedua lambang tersebut juga menyetujui tentang pengakuan Sertifikat Halal yang dimunculkan oleh JAKIM dan BPJPH buat produk dalam negeri yang akan diekspor antara kedua negara.

“Dan pastinya negara Malaysia dan Indonesia saling mengharapkan Sertifikat Halal tersebut, agar memudahkan aktivitas kerja sama perdagangan. Sehingga akan meningkatkan nilai dan volume perdagangan produk halal kita” kata Aqil Irham. Tidak hanya itu, kerja sama juga akan dilakukan dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman dibidang Sarana Prasarana, Teknologi, Sumber Daya Manusia, dan Pengembangan (Litbang) dan Penelitian yang pastinya berkaitan dengan Sertifikat Halal. Kedua belah pihak juga tentu akan menyetujui bidang kerja sama Sertifikat halal lainnya.

Selanjutnya, Aqil Irham memberitahukan Presiden Indonesia menggunakan BPJPH untuk terus mendukung penguatan kerjasama ditingkat Global. Karena, Presiden Republik Indonesia memiliki cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen no 1 di dunia. Buat mencapai cita-cita tersebut, menurut Aqil wajib memerlukan kerja sama dengan sinergi Jaminan Produk Halal (JPH) diantara semua Stakeholders di tingkat dunia.

“Persetujuan dan kesepakatan penting dalam Memorandum of Cooperation, tentunya akan meningkatkan sinergi yang sudah terjalin, memperluas Ekosistem Halal kita sehingga dapat menjadi pemain penting dalam pasar Global dan Industri produk halal” ucap Aqil Irham yang merupakan Kepala BPJPH. “Kita juga tentu, akan menjalankannya dengan senantiasa patuh dan tunduk terhadap kebijakan nasional dan regulasi yang berlaku” Sambungnya.

Sebagai Informasi penting dalam kegiatan satu ini, sehingga dihari oleh beberapa orang hebat diantaranya: Mahfud Md yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Retno LP Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri, Pratikno yaitu Menteri Sekretaris Negara, Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri, Prabowo Subianto Menteri Pertahanan Bahlil Lahadalia yang merupakan Menteri Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan, Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan, dan yang terakhir Hermono sebagai Duta Besar Republik Indonesia buat Malaysia.