Presiden Joko Widodo menginfokan siap cawe-cawe atau akan ikut-ikutan dalam pemilu tahun 2024 demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Maka dari itu, pihak Istana menjelaskan maksud dari ucapan tersebut yaitu, Jokowi ingin melihat dan memastikan bahwa pemilu 2024 bisa berjalan secara demokratis. “Bersangkutan dengan cawe-cawe buat negara dalam pemilu 2024, penjelasannya yaitu: Presiden Joko Widodo pastinya ingin memastikan pemilu tahun 2024, supaya berlangsung secara demokratis, jujur dan adil” ucap Bey Machmudin yang merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan media sekretariat Presiden.
Menurutnya Joko Widodo berkeinginan untuk memastikan pemilu berjalan dengan aman dan baik, tanpa meninggalkan konflik atau polarisasi sosial di masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, Jokowi juga sangat menginginkan dan memastikan pemimpin berikutnya bisa melindungi kebijakan strategis. “Presiden Jokowi juga tentunya ingin calon presiden yang akan menggantikannya bisa melanjutkan dan mengawal kebijakan-kebijakan strategi seperti: Transisi Energi, Hilirisasi, Pembangunan Ibu Kota Negara.
Oleh karena itu Bey mengatakan kalau Jokowi mengharapkan semua peserta pemilu bisa berkompetisi dengan cara baik dan jujur. Maka dari itu, Jokowi tentunya akan menjaga Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Presiden Jokowi berkeinginan pemilih bisa mendapatkan berita dan informasi yang fantastis mengenai pemilu dan prosesnya, agar bisa meningkatkan kemampuan pemerintah untuk melarang berita hoax/bohong, dampak negatif Al, Dan Kampanye Hitam (Black Campaign) menggunakan media online/sosial” Kata Bey Machmudin.
Namun disisi lain, Bey Machmudin menjelaskan, kalau Jokowi pastinya akan menerima dan menghormati pilihan rakyat Pemilu 2024. Jokowi hanya menginginkan pemimpin selanjutnya bisa mengayomi masyarakat Indonesia dengan baik dan jujur.
Jokowi Mengaku Dirinya Ikut Cawe-Cawe Pemilu Tahun 2024
Awalnya, Presiden Joko Widodo juga sudah mengakui kalau dirinya ikut cawe-cawe hal tersebut demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia yang ia cintai. Hal tersebut diberitahukan oleh Jokowi ketika bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan, sebelumnya Jokowi Membahas terlebih dulu momentum Negara dalam 13 tahun kedepan sehingga sangat dibutuhkan pemimpin supaya Indonesia berkembang dengan baik dan semakin maju.
“Selanjutnya di sambunglah dengan pembahasan mengenai Calon presiden, tadi Jokowi menyampaikan begini ‘presiden di tahun 2024-2019 dan 2034 itu cukup krusial buat memanifestasikan 13 tahun” kata Yogi Nugraha yang merupakan GM News dan Current Affairs Kompas TV setelah pertemuan.
“Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga mengatakan, bagaimana melihat perkembangan ekosistem mobil listrik, beliau menyebutkan electric vehicle dan EV oleh karena itu hal ini harus lebih serius. Presiden Jokowi juga mengatakan kalau kita konsisten, 2027 ini Indonesia sudah berkembang semua”sambungnya.
Yogi juga menyebutkan para pemimpin redaksi pun menanyakan siapa calon presiden yang didukung oleh Jokowi dalam pilpres tahun 2024. Namun jokowi menegaskan akan ikut-ikutan dalam momentum 13 tahun sebuah Negara demi kepentingan bangsan dan negara. Jokowi juga menjelaskan kalau dirinya tidak akan menyalahgunakan kekuasaan sebagai Presiden Republik Indonesia, pastinya dia akan menggunakan cara berpolitik yang baik dan jujur.
Menurut Karni Ilyas yang merupakan pemimpin Redaksi TV One, Jokowi ikut Cawe-Cawe tentunya tidak melanggar Undang-Undang. Karena niat Jokowi jadi Cawe-cawe itu hanya demi kepentingan bangsa dan negara, bukan demi kepentingan dirinya sendiri. Hal tersebut sangat jarang dilakukan oleh Presiden sebelumnya, maka dari itu semua warga Indonesia sangat menginginkan presiden seperti Jokowi yang mengayomi masyarakat dengan jujur dan bertanggung jawab.