Siapa bilang menjalani taaruf syari itu pasti berujung ke pernikahan?
Jangan salah, tidak semua pasangan yang mengikuti taaruf itu berhasil menikah loh.
Ada kalanya proses ini juga gagal dilakukan. Kenapa? Ketahui kesalahan-kesalahannya
di bawah ini.
Dalam Islam, salah satu cara dalam menemukan
pasangan adalah dengan taaruf. Istilah ini sendiri ditujukan untuk proses
berkenalan dengan tujuan menikah. Di mana dalam prosesnya itu harus dilakukan
sesuai ketentuan syariah.
Namun kenyataan pada praktiknya, terdapat banyak
kesalahan yang terjadi. Sehingga menyebabkan taaruf gagal alias tidak bisa
berlanjut ke pernikahan.
Kesalahan Yang Menyebabkan Proses Taaruf
Gagal
Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan
yang seringkali terjadi dan menyebabkan proses taaruf menjadi gagal:
1.
Tidak Bertanya Lebih Mendalam
Dalam melakukan taaruf,
informasi tentang calon pasangan bisa diperoleh lewat CV yang diberikan. Tapi
biasanya yang tertulis di situ hanya perihal umum saja. Jadi masing-masing juga
boleh mengajukan pertanyaan lain.
Pertanyaan penting yang
seringkali terlupakan adalah soal temperamen dan asal usul keluarga. Ya, bagi
beberapa orang itu mungkin tidak perlu diketahui. Namun sebenarnya itu cukup
penting dalam membangun keluarga nantinya.
2.
Terlalu Lama
Jangka waktu maksimal untuk
taaruf adalah tiga bulan. Jika terlalu lama, hal itu dapat memunculkan banyak
keburukan. Salah satunya seperti timbul rasa tidak yakin atau ragu terhadap
calon pasangan. Atau juga perasaan lelah hati akibat status hubungan yang masih
saja digantung.
3.
Terburu-buru
Terlalu lama mengambil
keputusan dalam taaruf memang hal yang salah. Namun terburu-buru memutuskan
juga tidak dibenarkan.
Saat buru-buru, orang
cenderung menjadi kurang teliti. Bukan hanya isi CV yang mungkin asal-asalan
tapi juga prosesnya yang justru jadi berantakan.
Hal itu jelas dapat
berbahaya. Karenanya proses taaruf harus dijaga temponya agar kita lebih bijak
menentukan keputusan.
4.
Bebas Berkomunikasi
Di era teknologi sekarang ini,
ada banyak cara untuk berkomunikasi. Mulai dari telepon, chat hingga like dan
komen akun di media sosial. Semua itu bisa dengan mudah dilakukan. Tak
terkecuali bagi calon pasangan yang tengah taaruf.
Karenanya akan lebih baik
jika ada yang mengawasi pula komunikasi keduanya. Seperti saat taaruf online
melalui https://syaria.id/taaruf. Di mana setiap kolom chatting akan dipantau
oleh ustadz pendamping. Sehingga dalam prosesnya tidak ada yang melanggar
syariah.
5.
Keliru dalam Nadzhar
Nadzhar merupakan salah satu
tahapan di dalam taaruf. Yaitu di mana keduanya bisa melihat calon pasangan
masing-masing. Sayangnya, pada tahapan ini sering kali terjadi banyak kesalahan.
Contoh seperti melakukan
khalwat, memandang terlalu lama dan dengan nafsu, hingga sekedar ingin
coba-coba saja. Kekeliruan dalam nadzhar ini jelas sebuah kesalahan yang dapat
mencederai proses taaruf.
6.
Ekspektasi Berlebihan
Banyak yang beranggapan,
seseorang yang ikut taaruf pasti orang baik. Sehingga tidak perlu diragukan
lagi. Padahal itu salah besar. Selain itu banyak pula yang merasa seolah-olah
proses taaruf pasti berhasil. Padahal hal itu juga belum tentu. Ekspektasi yang
berlebihan ini bisa saja malah berakibat mengecewakan.
7.
Tidak Mempersiapkan Diri
Kesiapan mental untuk menikah
saja tidaklah cukup. Segalanya juga penting agar dipersiapkan sebelum menjalani
taaruf. Mulai dari segi finansial, kesehatan dan lainnya. Tidak mempersiapkan diri
sebaik mungkin dapat mengakibatkan proses taaruf gagal dilakukan.
Demikianlah tadi 7 kesalahan yang sering
terjadi dalam proses taaruf syari. Kesalahan-kesalahan itu dapat menyebabkan
taaruf yang dijalani gagal. Oleh karenanya, usahakan untuk sebaik mungkin
menghindarinya.