Gagal Taaruf Syari? Ini 7 Kesalahan Yang Menjadi Faktor Penyebabnya

 

Gagal Taaruf Syari? Ini 7 Kesalahan Yang Menjadi Faktor Penyebabnya

Siapa bilang menjalani taaruf syari itu pasti berujung ke pernikahan?
Jangan salah, tidak semua pasangan yang mengikuti taaruf itu berhasil menikah loh.
Ada kalanya proses ini juga gagal dilakukan. Kenapa? Ketahui kesalahan-kesalahannya
di bawah ini.

Dalam Islam, salah satu cara dalam menemukan
pasangan adalah dengan taaruf. Istilah ini sendiri ditujukan untuk proses
berkenalan dengan tujuan menikah. Di mana dalam prosesnya itu harus dilakukan
sesuai ketentuan syariah.

Namun kenyataan pada praktiknya, terdapat banyak
kesalahan yang terjadi. Sehingga menyebabkan taaruf gagal alias tidak bisa
berlanjut ke pernikahan.

Kesalahan Yang Menyebabkan Proses Taaruf
Gagal

Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan
yang seringkali terjadi dan menyebabkan proses taaruf menjadi gagal:

1.     
Tidak Bertanya Lebih Mendalam

Dalam melakukan taaruf,
informasi tentang calon pasangan bisa diperoleh lewat CV yang diberikan. Tapi
biasanya yang tertulis di situ hanya perihal umum saja. Jadi masing-masing juga
boleh mengajukan pertanyaan lain.

Pertanyaan penting yang
seringkali terlupakan adalah soal temperamen dan asal usul keluarga. Ya, bagi
beberapa orang itu mungkin tidak perlu diketahui. Namun sebenarnya itu cukup
penting dalam membangun keluarga nantinya.

2.     
Terlalu Lama

Jangka waktu maksimal untuk
taaruf adalah tiga bulan. Jika terlalu lama, hal itu dapat memunculkan banyak
keburukan. Salah satunya seperti timbul rasa tidak yakin atau ragu terhadap
calon pasangan. Atau juga perasaan lelah hati akibat status hubungan yang masih
saja digantung.

3.     
Terburu-buru

Terlalu lama mengambil
keputusan dalam taaruf memang hal yang salah. Namun terburu-buru memutuskan
juga tidak dibenarkan.

Saat buru-buru, orang
cenderung menjadi kurang teliti. Bukan hanya isi CV yang mungkin asal-asalan
tapi juga prosesnya yang justru jadi berantakan.

READ  Important things about a Virtual Data Center

Hal itu jelas dapat
berbahaya. Karenanya proses taaruf harus dijaga temponya agar kita lebih bijak
menentukan keputusan.

4.     
Bebas Berkomunikasi

Di era teknologi sekarang ini,
ada banyak cara untuk berkomunikasi. Mulai dari telepon, chat hingga like dan
komen akun di media sosial. Semua itu bisa dengan mudah dilakukan. Tak
terkecuali bagi calon pasangan yang tengah taaruf.

Karenanya akan lebih baik
jika ada yang mengawasi pula komunikasi keduanya. Seperti saat taaruf online
melalui https://syaria.id/taaruf. Di mana setiap kolom chatting akan dipantau
oleh ustadz pendamping. Sehingga dalam prosesnya tidak ada yang melanggar
syariah.

5.     
Keliru dalam Nadzhar

Nadzhar merupakan salah satu
tahapan di dalam taaruf. Yaitu di mana keduanya bisa melihat calon pasangan
masing-masing. Sayangnya, pada tahapan ini sering kali terjadi banyak kesalahan.

Contoh seperti melakukan
khalwat, memandang terlalu lama dan dengan nafsu, hingga sekedar ingin
coba-coba saja. Kekeliruan dalam nadzhar ini jelas sebuah kesalahan yang dapat
mencederai proses taaruf.

6.     
Ekspektasi Berlebihan

Banyak yang beranggapan,
seseorang yang ikut taaruf pasti orang baik. Sehingga tidak perlu diragukan
lagi. Padahal itu salah besar. Selain itu banyak pula yang merasa seolah-olah
proses taaruf pasti berhasil. Padahal hal itu juga belum tentu. Ekspektasi yang
berlebihan ini bisa saja malah berakibat mengecewakan.

7.     
Tidak Mempersiapkan Diri

Kesiapan mental untuk menikah
saja tidaklah cukup. Segalanya juga penting agar dipersiapkan sebelum menjalani
taaruf. Mulai dari segi finansial, kesehatan dan lainnya. Tidak mempersiapkan diri
sebaik mungkin dapat mengakibatkan proses taaruf gagal dilakukan.

Demikianlah tadi 7 kesalahan yang sering
terjadi dalam proses taaruf syari. Kesalahan-kesalahan itu dapat menyebabkan
taaruf yang dijalani gagal. Oleh karenanya, usahakan untuk sebaik mungkin
menghindarinya.

READ  Precisely what is Web Invasion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gagal Taaruf Syari? Ini 7 Kesalahan Yang Menjadi Faktor Penyebabnya

 

Gagal Taaruf Syari? Ini 7 Kesalahan Yang Menjadi Faktor Penyebabnya

Siapa bilang menjalani taaruf syari itu pasti berujung ke pernikahan? Jangan salah, tidak semua pasangan yang mengikuti taaruf itu berhasil menikah loh. Ada kalanya proses ini juga gagal dilakukan. Kenapa? Ketahui kesalahan-kesalahannya di bawah ini.

Dalam Islam, salah satu cara dalam menemukan pasangan adalah dengan taaruf. Istilah ini sendiri ditujukan untuk proses berkenalan dengan tujuan menikah. Di mana dalam prosesnya itu harus dilakukan sesuai ketentuan syariah.

Namun kenyataan pada praktiknya, terdapat banyak kesalahan yang terjadi. Sehingga menyebabkan taaruf gagal alias tidak bisa berlanjut ke pernikahan.

Kesalahan Yang Menyebabkan Proses Taaruf Gagal

Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang seringkali terjadi dan menyebabkan proses taaruf menjadi gagal:

1.      Tidak Bertanya Lebih Mendalam

Dalam melakukan taaruf, informasi tentang calon pasangan bisa diperoleh lewat CV yang diberikan. Tapi biasanya yang tertulis di situ hanya perihal umum saja. Jadi masing-masing juga boleh mengajukan pertanyaan lain.

Pertanyaan penting yang seringkali terlupakan adalah soal temperamen dan asal usul keluarga. Ya, bagi beberapa orang itu mungkin tidak perlu diketahui. Namun sebenarnya itu cukup penting dalam membangun keluarga nantinya.

2.      Terlalu Lama

Jangka waktu maksimal untuk taaruf adalah tiga bulan. Jika terlalu lama, hal itu dapat memunculkan banyak keburukan. Salah satunya seperti timbul rasa tidak yakin atau ragu terhadap calon pasangan. Atau juga perasaan lelah hati akibat status hubungan yang masih saja digantung.

3.      Terburu-buru

Terlalu lama mengambil keputusan dalam taaruf memang hal yang salah. Namun terburu-buru memutuskan juga tidak dibenarkan.

Saat buru-buru, orang cenderung menjadi kurang teliti. Bukan hanya isi CV yang mungkin asal-asalan tapi juga prosesnya yang justru jadi berantakan.

READ  Forbes Advisor India Tests the very best Antiviruses With VPN

Hal itu jelas dapat berbahaya. Karenanya proses taaruf harus dijaga temponya agar kita lebih bijak menentukan keputusan.

4.      Bebas Berkomunikasi

Di era teknologi sekarang ini, ada banyak cara untuk berkomunikasi. Mulai dari telepon, chat hingga like dan komen akun di media sosial. Semua itu bisa dengan mudah dilakukan. Tak terkecuali bagi calon pasangan yang tengah taaruf.

Karenanya akan lebih baik jika ada yang mengawasi pula komunikasi keduanya. Seperti saat taaruf online melalui https://syaria.id/taaruf. Di mana setiap kolom chatting akan dipantau oleh ustadz pendamping. Sehingga dalam prosesnya tidak ada yang melanggar syariah.

5.      Keliru dalam Nadzhar

Nadzhar merupakan salah satu tahapan di dalam taaruf. Yaitu di mana keduanya bisa melihat calon pasangan masing-masing. Sayangnya, pada tahapan ini sering kali terjadi banyak kesalahan.

Contoh seperti melakukan khalwat, memandang terlalu lama dan dengan nafsu, hingga sekedar ingin coba-coba saja. Kekeliruan dalam nadzhar ini jelas sebuah kesalahan yang dapat mencederai proses taaruf.

6.      Ekspektasi Berlebihan

Banyak yang beranggapan, seseorang yang ikut taaruf pasti orang baik. Sehingga tidak perlu diragukan lagi. Padahal itu salah besar. Selain itu banyak pula yang merasa seolah-olah proses taaruf pasti berhasil. Padahal hal itu juga belum tentu. Ekspektasi yang berlebihan ini bisa saja malah berakibat mengecewakan.

7.      Tidak Mempersiapkan Diri

Kesiapan mental untuk menikah saja tidaklah cukup. Segalanya juga penting agar dipersiapkan sebelum menjalani taaruf. Mulai dari segi finansial, kesehatan dan lainnya. Tidak mempersiapkan diri sebaik mungkin dapat mengakibatkan proses taaruf gagal dilakukan.

Demikianlah tadi 7 kesalahan yang sering terjadi dalam proses taaruf syari. Kesalahan-kesalahan itu dapat menyebabkan taaruf yang dijalani gagal. Oleh karenanya, usahakan untuk sebaik mungkin menghindarinya.

READ  3 Tips Lulus TOEFL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *